19 C Jakarta
Sunday 5th May 2024
By SamAzhar

Prevalensi Penyakit Diabetes Melitus Pada Anak di Hari Diabetes Sedunia 2019


Jika selama ini
banyak yang mengira bahwa diabetes hanya terjadi pada kelompok usia dewasa,
nyatanya siapapun bisa mengalami kadar gula tinggi, bahkan pada anak-anak. Tren
penyakit tidak menular meningkat di usia 10-14 tahun, kalau dulu penyakit orang
tua, sekarang bukan lagi. Yang terkena sekarang bukan hanya orang tua, tapi
usia produktif. kejadian diabetes mellitus pada anak jumlahnya terus meningkat,
tidak hanya di dunia namun juga di Indonesia. Di dunia, hampir 70 ribu kasus
setiap harinya, sedangkan di Indonesia hampir setiap hari dan setiap bulan ada
kasus baru.

Ada dua jenis
diabetes pada anak yaitu diabetes tipe-1 dan tipe-2. Diabetes Mellitus tipe-1
terjadi karena kerusakan sel beta pankreas sehingga tidak bisa memproduksi
insulin. Insulin penting untuk merubah gula menjadi energi. Karena insulin
tidak bisa diproduksi, gula darah tidak bisa diubah sehingga gula darah tetap
tinggi. Penyakit ini merupakan penyakit bawaan yang tidak bisa dicegah, namun
bisa dikendalikan. Untuk Diabetes Mellitus tipe-2 paling sering ditemukan pada
orang dewasa serta pada orang yang memiliki berat badan berlebih (obesitas).
Pada tipe ini insulinnya ada, namun kerja pankreas tidak optimal.

Anak penderita
diabetes memiliki gejala klinis seperti berat badan turun drastis, gatal-gatal,
sering buang air kecil bahkan sampai mengompol, sering haus bawaannya ingin
minum terus, kesemutan dan lain-lain. Apabila ada gejala-gejala tersebut, agar
segera memeriksakan diri ke dokter agar segera mendapatkan penanganan.
Pasalnya, karena sering dianggap tidak ada diabetes pada anak, orang tua sering
tidak sadar. Padahal penanganan diabetes harus dilakukan sesegera mungkin
supaya bisa ditangani dengan cepat.

Kalau punya
keluarga yang punya gejala diabetes seperti gampang haus, lapar, lemas, tidak
ada tenaga harus dicek. Kalau tidak ditangani dengan benar dan cepat di ICU
bisa meninggal dunia. Karenanya, bagi penderita diabetes harus dilakukan
upaya-upaya pengendalian supaya tidak terjadi komplikasi yang lebih parah.
beberapa
upaya yang bisa dilakukan untuk anak penderita diabetes diantaranya melakukan
suntik insulin seumur hidup untuk mengontrol kadar gula darah, menjaga nutrisi
seimbang, melakukan upaya preventif dengan memberikan edukasi, serta harus
rutin olahraga. Upaya-upaya tersebut bertujuan untuk mengontrol metabolik.

Untuk kebutuhan kalori
lakukan dengan diet seimbang, 50%-55% karbohidrat, protein 15%-20%, lalu 30%
lemak, harus sesuai dengan kebutuhan tubuh jangan dikurangi, karbohidrat harus
dihitung untuk pemberian insulin. Pada anak diabetes sangat dianjurkan
olahraga, karena dengan dia olahraga maka sensitivitas pada insulin juga
semakin meningkat, jadi harus bergerak.

  • No Comments
  • November 23, 2019

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *