19 C Jakarta
Saturday 7th December 2024
By azharssc

Indonesia Bebas dari Kusta Akhiri Stigma dan Diskriminasi Suara Untuk Indonesia

Hari Kusta Sedunia (WLD) diperingati setiap tahun pada hari Minggu terakhir bulan Januari dan tahun ini jatuh pada hari Minggu 28 Januari 2024. Sedangkan di India, Hari Kusta Sedunia dirayakan pada tanggal 30 Januari sekaligus hari peringatan kematian pemimpin humanis Mahatma Gandhi.

Tema yang diangkat pada Hari Kusta Sedunia tahun 2024 adalah “ Beat Kusta ”. Tema ini merangkum dua tujuan yaitu menghapuskan stigma yang terkait dengan penyakit kusta dan meningkatkan martabat orang yang terkena penyakit tersebut.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia WHO, Indonesia menduduki peringkat 3 penyakit kusta terbanyak di dunia setelah India dan Brazil. Hari Kusta Sedunia atau World Leprosy Day (WLD). Tujuan dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit kusta serta menjadi momen yang tepat untuk menggaungkan diakhirinya stigma dan berantas diskriminasi kepada para pasien atau kusta dan atau penyintas/ Orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK).

Penting untuk terus menyuarakan kampanye edukasi yang mencakup aspek medis, sosial, hingga pengalaman OYPMK yang telah pulih, dengan memberikan wawasan terkait kusta yang benar dan komprehensif. Kita juga dapat mengubah persepsi negatif menjadi dukungan dan pengertian lho. Selain itu, diperlukan langkah-langkah konkret untuk melibatkan OYPMK dalam kegiatan sosial, ekonomi hingga menjadi bagian dalam pengambil kebijakan. Lalu, bagaimana sejauh ini kebijakan yang sudah dilakukan untuk Indonesia bebas dari kusta?

Pekan lalu telah dibahas lebih dalam terkait hal ini di Ruang Publik KBR #SuarauntukIndonesiaBebasDariKusta (SUKA) di saluran 105 radio jaringan KBR di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua, dan 104.2 MSTri FM Jakarta, atau live streaming via website kbr.id dan youtube Berita KBR.

Bekerjasama dengan NRL Indonesia Talkshow Ruang Publik KBR diselenggarakan dengan mengangkat tema serupa yaitu “Peringatan Hari Kusta Sedunia 2024.” Kegiatan ini turut menghadirkan beberapa narasumber seperti Bapak Agus wijayanto MMID selaku Direktur Eksekutif NLR Indonesia dan Ibu Hana Krismawati, M.Sc selaku Pegiat Kusta dan Analis Kebijakan (Pusat Sistem dan Strategi Kesehatan – Kementerian Kesehatan RI).

“Sebenarnya stigma tentang penyakit kusta di tengah masyarakat ini sudah hilang kecuali beberapa ratus tahun sebelum Masehi silam. Jadi jangan takut bagi para penderita dan OYPMK fokus saja pada pengobatan. Pesan yang ingin disampaikan harapan besar kita tentu saja ingin sekali benar-benar mengeliminasi kusta ini dari negara kita dan juga jadi semangat global untuk membantu para penyandang kusta untuk sembuh dari sakitnya dan kemudian dapat mengeliminasi secara global.” jelas Bu Hana.

Tema “ Bebaskan Kusta ” berfungsi sebagai pengingat yang kuat akan perlunya mengatasi aspek sosial dan psikologis dari penyakit kusta, di samping upaya medis untuk menghilangkan penyakit tersebut. Hal ini menyerukan dunia di mana penyakit kusta tidak lagi menjadi sumber stigma, melainkan sebuah kesempatan untuk menunjukkan kasih sayang dan rasa hormat terhadap semua individu.

Yuk mengenal NLR Indonesia

Mungkin masih awam banyak yang belum tahu apa itu NLR? NLR merupakan kepanjangan dari (until No Leprosy Remains). Di Indonesia merupakan sebuah yayasan organisasi non-pemerintah (LSM) yang mendorong pemberantasan kusta dan inklusi bagi orang dengan disabilitas termasuk akibat kusta. Organisasi yang sudah berdiri sejak tahun 2018 ini beraliansi dengan organisasi bisnis di 6 negara, termasuk India, Brazil dan Indonesia. Organisasi ini memiliki visi ingin membuat Indonesia bebas dari kusta.

“Tidak ada kusta lagi. Artinya, apa yang pernah kita lakukan? Memastikan tidak ada lagi transmisi, penularan harus berhenti, zero leprosy, kemudian kita juga harus memastikan kalaupun kemudian terjadi, sebelum zero leprosy harus memastikan tidak ada orang yang mengalami disabilitas karena kusta dan kemudian tidak ada lagi stigma, zero stigma” imbuh Pak Agus dalam penjelasannya.

NLR Indonesia memiliki sejumlah mitra, termasuk kalangan pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan. Selain itu, NLR Indonesia juga memberikan perhatian terhadap kusta yang ada di berbagai daerah termasuk kabupaten dan kota, NLR juga bermitra dengan dinas-dinas di berbagai daerah endemis. Termasuk di dalamnya dinas kesehatan, dinas sosial untuk memberikan perhatian pada OYPMK di daerah tersebut.

Merujuk pada ”6 pilar transformasi kesehatan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, itu mengusung transformasi layanan primer yang terintegrasi di puskesmas, untuk menjangkau masyarakat desa dan dikuatkan. Dengan penguatan layanan primer ini, diharapkan penguatan program kusta juga terutama digitalisasi dalam menginput data kusta, setelah bertahun-tahun kerja input manual,” ujar Bu Hana menambahkan.

Selain adanya kemudahan sistem, saat ini juga obat-obatan kusta sudah mulai disediakan oleh pemerintah setelah bertahun-tahun dipasok dari WHO sehingga pengobatan tidak terputus dan stok obat tidak kosong di layanan puskesmas. Kemandirian obat kusta ini juga diharapkan dapat membantu eradikasi kusta di Indonesia lebih baik. Sedangkan Pak Agus melihat ada beberapa tantangan di lapangan, seperti sumber daya kesehatan yang dirotasi terlalu cepat, dan dibutuhkan kerjasama yang lebih erat dengan dinas-dinas di daerah karena dibutuhkan integrasi kebijakan pusat dan daerah. Hana juga melihat pentingnya penelitian kusta yang masif untuk meningkatkan kesadaran akademisi, sehingga dapat mempengaruhi kebijakan lebih pro eradikasi kusta di level yang lebih tinggi. Sehingga di tahun 2023 diharapkan sudah ada penurunan angka kusta yang dengan komitmen dan konsistensi, dengan pemerataan peningkatan kesehatan di Indonesia.

#Hari Kusta Sedunia #Jangan Tinggalkan Seorang Pun #EndStigma #ZeroDiskriminasi #Kalahkan Kusta

  • No Comments
  • February 3, 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *