19 C Jakarta
Saturday 7th December 2024
By SamAzhar

Peranan Penting Keluarga dalam Mencegah dan Menangani Bahaya Diabetes Tipe Dua


Hai sobat healthies,
Kita ketahui bersama bahwa diabetes merupakan salah satu
penyakit kronis yang umum diderita di Indonesia. Indonesia menduduki peringkat
ke-7 penyandang diabetes terbanyak di dunia dengan jumlah 10,7 juta. Angka ini
diperkirakan akan meningkat pada tahun 2045 menjadi 16,6 juta penyandang.
Selain itu, Indonesia juga menduduki peringkat ke-3 penyandang Toleransi
Glukosa Terganggu atau Prediabetes terbanyak dengan jumlah 29,1 juta pada tahun
2019, diperkirakan akan meningkat menjadi 35,7 juta pada tahun 2045, yang
mengindikasikan semakin tingginya paparan risiko diabetes di Indonesia,
khususnya Diabetes Tipe 2. Miris!


Masih dalam rangka memperingati Hari Diabetes Dunia dan Bulan
Kesadaran Diabetes Dunia, Merck Sharp Dohme (MSD) Indonesia bersama dengan
Kementerian Kesehatan dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia (Perkeni), Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia)
Wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, komunitas masyarakat dan MRT Jakarta bersama-sama
menyelenggarakan kampanye #LindungiKeluargadariDiabetes yang berlangsung di
Taman Stasiun MRT BNI Dukuh Atas. Hal yang mendasari kampanye ini sejalan
dengan tema besar kampanye Hari Diabetes di dunia 2019 yang diusung oleh International Diabetes Federation (IDF), Protect Your Family, dengan fokus utama deteksi diabetes, cegah
diabetes tipe 2, dan penanganan diabetes anggota keluarga dengan diabetes.
Selama lebih dari satu abad, MSD yang merupakan kepanjangan dari
Merck Sharp & Dohme (MSD) selaku perusahaan biofarmasi
global terkemuka yang telah melakukan penemuan untuk kehidupan (Inventing for Life), menghadirkan
obat-obatan dan vaksin untuk berbagai penyakit paling menantang di dunia giat
menunjukkan komitmen untuk meningkatkan akses kepada layanan kesehatan melalui
program, dan kemitraan yang menjangkau banyak pemangku kepentingan.

Oleh karena itu MSD merasa terpanggil untuk menyukseskan kampanye
#LindungiKeluargadariDiabetes yang bertujuan untuk mengajak seluruh keluarga di
Indonesia untuk mengetahui risiko diabetes dalam rangka meningkatkan kesadaran
dari pengaruh diabetes terhadap pasien dan keluarga serta mendorong peran aktif
keluarga dalam penanganan, pencegahan, dan edukasi mengenai diabetes.
Rangkaian kampanye #LindungiKeluargadariDiabetes dilaksanakan
melalui talkshow dan pendekatan langsung berbasis komunitas untuk membagikan
tips and informasi terkini seputar Diabetes Tipe 2. Berbagai komunitas yang
ikut serta dalam kampanye ini meliputi komunitas olahraga, komunitas peduli
terhadap diabetes, komunitas memasak sehat, MRT Jakarta serta tidak ketinggalan
komunitas dari teman bloger.

Acara bincang sehat pada Sabtu pagi (30/11) dipandu dan
dimoderatori oleh MC mas Tommy Prabowo serta diisi dengan para narasumber yang
ahli di bidangnya masing-masing. Pertama Bapak dr. Rudy Kurniawan, Founder
Komunitas Sobat Diabet, kedua dr. Suria Nataatmadja selaku Medical Affairs Director MSD Indonesia,  Mas Ahmad Pratomo
sebagai Head of Corporate Communication
Department
PT MRT Jakarta, Ibu Dwi Oktavia Handayani, M. Epid selaku Kepala
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI
Jakarta dan terakhir Prof. Dr. dr. Mardi Santoso, DTM&H, SpPD-KEMD,
FINASIM, FACE, Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) Wilayah Jakarta,
Bogor, Bekasi dan Depok serta tak ketinggalan Mas George Zaki sebagai Managing Director MSD Indonesia.
Mas Suria Nataatmadja, mengatakan, ”Sebagai mitra global dari
International Diabetes Federation (IDF), MSD berkomitmen untuk terus mendukung
upaya peningkatan kesadaran terhadap diabetes. Dengan adanya kampanye
#LindungiKeluargadariDiabetes, pihaknya berharap masyarakat semakin menyadari
pentingnya peran keluarga dalam hal deteksi, pencegahan, dan penanganan
diabetes.
Data termutakhir disebutkan bahwa hampir sekitar 463 juta orang
merupakan penyandang diabetes, namun 1 dari 2 penyandang diabetes tidak
menyadari kondisi yang sedang dialaminya, dan hampir 67% penyandang diabetes
tersebut berada di usia produktif di bawah 60 tahun.
Sementara itu Ketua Pesatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) untuk
wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi dan Depok, Prof. Dr. dr. Mardi Santoso,
DTM&H, SpPD-KEMD, FINASIM, FACE, mengatakan ”Peran keluarga sangat penting
dalam deteksi dini diabetes dan usaha-usaha pencegahan diabetes tipe 1, tipe 2
& tipe lain serta pengobatan anggota keluarga dengan diabetes. Dalam
deteksi dini peran keluarga penting untuk mengetahui gejala diabetes dan
memastikan apakah sudah terkena diabetes atau prediabetes sehingga mempercepat
penanganan dan mencegah komplikasi.

Terutama pada diabetes tipe 1 yang jika tidak dideteksi dapat
menyebabkan dampak yang semakin buruk dan menimbulkan kematian. Dalam
pencegahan diabetes tipe 2 maka keluarga berperan melindungi jangan sampai
keluarga yang lain terkena diabetes. Oleh sebab itu, perlu memahami
faktor-faktor risiko yang bisa memicu terkena diabetes dengan cara meningkatkan
gaya hidup sehat dan bila perlu untuk melakukan tes gula darah secara berkala.
Dalam penanganan diabetes, keluarga sangat berperan mendukung dan memastikan pasien
mendapatkan penyuluhan, pengobatan, pengaturan makan (diet), dan pemeriksaan untuk mengetahui komplikasi-komplikasi serta
melaksanakan gaya hidup sehat yang dijalankan terus menerus.
Lebih lanjut Prof. Dr. dr. Mardi Santoso, DTM&H, SpPD-KEMD,
FINASIM, FACE, mengatakan pengobatan pada pasien diabetes tipe 1 maupun tipe
2,  penderita diabetes dan anggota keluarga, perlu menyadari betapa
pentingnya kepatuhan dalam pengobatan diabetes yang harus dilakukan seumur
hidup, terutama untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Aktivitas fisik,
konsumsi makanan sesuai kebutuhan, berat badan ideal adalah hal yang
direkomendasikan untuk pencegahan timbulnya diabetes tipe 2 dan untuk orang
diabetes hal tersebut merupakan usaha baik disamping pengobatan untuk menjaga
agar kadar gula darah tetap terkendali normal. Salah satu aktivitas fisik
adalah olahraga jalan, naik tangga, senam dan lainnya.
Dalam riset yang dilakukan oleh Hiroto Honda pada tahun 2016
mengenai naik atau turun tangga sebagai metode yang nyaman untuk meningkatkan
aktivitas fisik dalam kehidupan  sehari-hari menunjukkan bahwa aktivitas
naik atau turun tangga selama 3 menit dari 60 – 12 menit setelah makan dapat
membantu penurunan respon glukosa darah postprandial pada penyandang diabetes
tipe 2.

dr. Dwi Oktavia Handayani, M.Epid selaku Kepala Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
berujar berdasarkan data terbaru Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018
menunjukkan angka prevalensi nasional diabetes melitus berdasarkan diagnosis
dokter pada usia >15 tahun adalah 2% dan angka prevalensi di Provinsi DKI
Jakarta adalah 3,4%. Riskesdas 2018 juga menunjukkan 33,5% masyarakat Indonesia
usia > 10 tahun tergolong kurang aktivitas fisik, dengan proporsi penyumbang
tertinggi adalah DKI Jakarta sebanyak 47,8%.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan mendukung kampanye
#LindungiKeluargadariDiabetes dengan menggerakkan Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu) yaitu upaya kesehatan berbasis masyarakat untuk mendeteksi secara
dini faktor risiko penyakit tidak menular termasuk diabetes. Adapun pemeriksaan
yang dilakukan di Posbindu adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan,
lingkar perut, tekanan darah, dan kadar gula darah.
Beliau berharap kampanye ini membantu menemukan penyandang
diabetes yang belum menyadari jika terkena diabetes dan tentunya memberikan
edukasi CERDIK, yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin
aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.

Menyambung para narasumber, menurut Corporate Secretary PT MRT
Jakarta, Mas Muhammad Kamaluddin mengatakan, ”Menyadari manfaat naik atau turun
tangga bagi kesehatan terutama mencegah diabetes, MRT Jakarta menyambut baik
dan mendukung inisiatif dari kampanye #LindungiKeluargdariDiabetes. Hal ini
sejalan dengan upaya untuk mengajak masyarakat pengguna MRT Jakarta untuk
menggunakan tangga daripada lift yang memang hanya diperuntukkan bagi kelompok
prioritas seperti ibu hamil, lansia dan disabilitas.


Edukasi mengenai manfaat
dari naik turun tangga ini akan ada di poster dan stiker di area stasiun MRT
Jakarta. Kami berharap pengguna MRT Jakarta dapat menggunakan tangga dan
merasakan manfaat kesehatannya selain juga mendahulukan mereka yang membutuhkan
untuk menggunakan lift prioritas.
  • No Comments
  • December 6, 2019

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *