19 C Jakarta
Thursday 2nd May 2024
By SamAzhar

Inisiasi Gerakan Jalan Hijau Demi Kualitas Hidup Lebih Baik

“Kalau Udah
Dekat Mending Jalanin”

inisiasi-gerakan-jalan-hijau-kalau-dekat-jalanin
Happy walking as happy as I am

Frasa atau kalimat tersebut cukup menyentil kita
guys. Ya ngga? Ada dua makna ganda terselip atau tersingkap di
sini. Hehe. Pertama, secara tersirat bisa diartikan sebuah kedekatan hubungan
secara psikologis kalo memang sudah terlanjur deket yang lanjutin ke tahap
selanjutnya. Kedua, secara tersurat ini punya makna luas. Misalnya lagi diinterpretasikan,
“kalo sudah dekat ngapain lagi harus naik kendaraan?”

HAPPY WALKER!

Bahagia aku tuh
kalo disuruh jalan kaki. Kalau ditanya seberapa seringnya aku jalan kaki setiap
hari? Sering banget! Bahkan sampai ngga terhitung. Entah kenapa sudah jadi
kebiasaan aja gitu. Walau di rumah punya kendaraan pribadi tapi nyaris jarang
digunain. Itupun bisa dihitung dengan jari, kalo ngga kepepet yaa pas keadaan
mendesak saja.

inisiasi-gerakan-jalan-hijau-kalau-dekat-jalanin

Dulu suka
ngebayangin tuh bisa ngga ya Jakarta kayak di luar negeri? Punya sidewalk yang ramah buat pejalan kaki.
Bukan ngga mungkin atau jadi hal yang mustahil kalo budaya jalan kaki di negara
kita bakal jadi lifestyle atau gaya
hidup khususnya di perkotaan. Ngga kalah lah sama kota-kota di negara tetangga
kayak Malaysia atau Singapura. Bahkan bisa menyamai kota Shibuya di Jepang,
kota Amsterdam di Belanda atau New York, Amerika Serikat.

Hal inilah yang
melatarbelakangi #BPTJ melalui @kemenhub151 dalam upayanya mendukung kampanye
#JalanHijau yang bertujuan untuk mendorong masyarakat supaya beralih ke
transportasi massal. Dengan adanya integrasi dari berbagai moda transportasi
terutama di perkotaan sebagai #anakkota mending jalan kaki saja dari satu titik
turun ke tempat yg akan dituju. Tujuannya mulia dan sifatnya jangka panjang.
Dengan berjalan kaki dapat berkontribusi mengurangi kemacetan dan polusi udara
serta bisa menyehatkan badan kita.
inisiasi-gerakan-jalan-hijau-kalau-dekat-jalanin
Dokumentasi Pribadi

Kegiatan yang
diselenggarakan sejak Senin hingga Kamis (19-22 Agustus 2019) secara serentak
di beberapa titik yaitu pusat keramaian kota Jakarta, Depok dan Bekasi dengan
melibatkan taruna dari Sekolah Tinggi Transportasi Darat. Penyampaian pesannya
pun terbilang sederhana dilakukan baik dengan poster oleh petugas, pembagian
masker, pin, kipas, tumbler dan kesemuanya memuat pesan tentang pentingnya jalan
kaki dan naik angkutan umum massal.

Kata “hijau” mewakili makna Go Green yang dalam konteks transportasi perkotaan
lebih ramah lingkungan dimana naik kendaraan umum berarti membantu mengurangi
polusi, berjalan kaki berarti berolahraga menyehatkan tubuh. Proses penyampaian
pesan dilakukan dengan mendekatkan isu-isu terkait dengan kesehatan. Fakta
menunjukkan selama ini kemacetan akibat tingginya penggunaan kendaraan pribadi
(bermotor) menyebabkan polusi udara parah yang berdampak serius bagi kesehatan.

inisiasi-gerakan-jalan-hijau-kalau-dekat-jalanin
Salah satu kegunaan Jalan Kaki (dok. kamadigital.com)
Selain itu
tingginya penggunaan kendaraan pribadi terutama sepeda motor menyebabkan
kecenderungan masyarakat menjadi kurang bergerak sehingga risiko terkena
penyakit non infeksi menjadi semakin tinggi pada usia muda. Saat ini rata-rata
orang Indonesia sangat minim dalam hal berjalan kaki, rata-rata hanya 3000
langkah per hari, seharusnya minimal ada 6000 langkah per hari atau idealnya 10
ribu langkah per hari.

inisiasi-gerakan-jalan-hijau-kalau-dekat-jalanin
Jalan Kaki Membakar Kalori
Kondisi ini
menyebabkan faktor risiko terkena penyakit non infeksi di Indonesia karena
kurangnya bergerak fisik berdasarkan data dari Kemenkes meningkat dari yang
semula 26,1% (2017) menjadi 33,5% (2018). Sebagai bagian dari apresiasi pihak
BPTJ pun meminta
feedback atau
masukan tentang hal-hal apa yang sekiranya perlu dibenahi untuk menunjang
aktifitas menggunakan angkutan umum dan berjalan kaki.

inisiasi-gerakan-jalan-hijau-kalau-dekat-jalanin
Kegiatan #JalanHijau di Stasiun Juanda, Jakpus
Para kru atau
petugas mengenakan kostum berwarna kuning padahal gerakan ini bertemakan
#JalanHijau. Hal ini sengaja dilakukan bukan tanpa alasan. Warna kuning
memberikan makna sebagai sinar matahari, sesuai dengan pendekatan penyampaian
pesan yang dilakukan dalam kampanye ini lagi-lagi pendekatan berbasis
kesehatan. Aktifitas berjalan kaki di pagi-pagi hari dan terbiasa menggunakan
angkutan umum justru banyak terpapar sinar matahari yang berdampak baik
kesehatan.

Sementara warna
putih sendiri memiliki arti bersih yang mewakili makna ketulusan dan kesediaan
umtuk melakukan aktifitas berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum massal
untum kepentingan bersama.

inisiasi-gerakan-jalan-hijau-kalau-dekat-jalanin
Jembatan Halte Busway Bundaran Senayan Dukung Gerakan Jalan Hijau

Sekarang pertanyaannya tergantung balik ke diri kita
sendiri bagaimana? Pemerintah terkait dan banyak stake holder yang concern
serta sudah memfasilitasi tapi apakah warganya akan menggunakan dan
memanfaatkan dengan baik atau tidak sarana dan prasarana yg sudah tersedia.
Jadi lebih baik #KalauDekatJalaninAja kan?

  • No Comments
  • August 27, 2019

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *