19 C Jakarta
Friday 3rd May 2024
By SamAzhar

Perlunya Menumbuhkan Kesadaran Bencana Sejak Usia Dini


siapsiaga-bencana-di-sekolah
Ilustrasi praktik kesiapsiagaan bencana di sekolah
Sepanjang tahun 2018 bisa dikatakan tahun
dirundung duka untuk Indonesia. Bagaimana tidak berbagai jenis bencana seolah
singgah di tanah air , mulai dari gempa (NTB), banjir di Bandung, banjir
bandang Tasikmalaya, meletusnya Gunung
Anak Krakatau, puting beliung di Cianjur dan bencana teranyar yang memakan banyak
korban yaitu likuifaksi dan Tsunami di wilayah Palu, Sigi dan Donggala. Belum
lagi kejadian Tsunami yang terjadi di Selat Sunda dan  Lampung di penghujung tahun. Bencana ini
datang tanpa mengenal musim, seakan tak mengenal jeda dan bertubi-tubi tanpa
permisi.

siapsiaga-bencana-di-sekolah
Bencana kegeologian di Indonesia (dok. BNPB)
Indonesia
merupakan  negara dengan potensi bencana
alam sangat tinggi khususnya untuk bencana gempa bumi, letusan gunung berapi,
dan Tsunami. Karena Indonesia bagian dari kepulauan yang secara geografis
terletak di antara tiga lempeng besar dan juga berada di ring of fire sehingga kemungkinan
bencana dapat terjadi kapan saja. Menurut Wisner, bencana alam yang terjadi di
Indonesia tergolong ke dalam bencana tipe rapid onset atau bisa disebut kejadian
yang berlangsung cepat dan memiliki total resiko kematian hingga mencapai 13%.
Guna mengurangi
dampak bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tak henti-hentinya mensosialisasikan
mitigasi bencana dan penanggulangannya di berbagai tempat. Termasuk dalam
lingkup institusi pendidikan yaitu intra sekolah.
siapsiaga-bencana-di-sekolah
Sumber: act.or.id
Pemberdayaan
anak usia sejak dini untuk memahami mitigasi bencana merupakan langkah awal
membangun masyarakat yang sadar akan bencana. Sehingga ketika terjadi bencana
siswa, guru dan masyarakat tidak lagi kebingungan dan panik karena telah
memahami bagaimana cara menanggulangi risiko bencana. Dengan harapan
pengetahuan yang didapat disebarkan pada lingkungan sekitar dalam rangka
mengurangi risiko bencana (disaster risk).

Semua faktor itu tentunya akan mengakrabkan
Indonesia dengan berbagai kemungkinan bencana alam. Oleh sebab itu, diperlukan
kesadaran masyarakat mengenai bencana alam, khususnya anak-anak sekolah yang
sangat rentan terdampak jika bencana terjadi di saat jam sekolah.

Tips bagi Anak Menghadapi Bencana Alam

Dikutip
dari parents.com, berikut ini hal-hal yang bisa orang tua arahkan kepada
anak sebagai persiapan jika bencana alam terjadi:
siapsiaga-bencana-di-sekolah
Sumber: guesehat.com
  1. Jangan ragu untuk memantau
    berita mengenai tanda-tanda bencana alam, yang paling mudah adalah dengan
    memantau cuaca hari ini. Kamu bisa melihat kondisi alam melalui situs
    resmi Badan Meteorologi,
    Klimatologi, dan Geofisika
    (BMKG).
  2. Beri anak fakta. Mungkin anak
    akan penasaran mengenai berita badai atau gempa yang mereka lihat di televisi. Orang tua bisa memberi tahu
    mereka yang sebenarnya, namun jangan sampai terkesan menakut-nakuti. Kita
    bisa coba mengatakan ke mereka, “Terkadang
    hal seperti ini bisa terjadi, sangat jarang namun bukan tidak mungkin ya,
    Nak.”
  3. Ajak keluarga membuat rencana
    jika bencana alam terjadi. Dalam hal ini, libatkan pasangan serta
    anak-anak. Sebelumnya, jangan lupa untuk mencari tahu hal-hal apa saja
    yang seharusnya dipersiapkan, seperti pos evakuasi, barang-barang yang
    harus diselamatkan, dan lain-lain. Alangkah lebih baik jika ortu bisa
    membuat rencana untuk berbagai bencana alam, misalnya gempa bumi, badai,
    gunung meletus, banjir, dan sebagainya.
  4. Siapkan disaster kit atau
    kotak siaga. Rencana menghadapi bencana alam tanpa alat-alat akan menjadi
    tidak sempurna. Selain memberi tahu anak alat apa saja yang dibutuhkan,
    libatkan pula dirinya untuk mengumpulkan alat-alat tersebut. Tentunya
    hal ini akan membuat ia merasa bangga, karena bisa menjadi penyelamat
    keluarganya (family rescued).
siapsiaga-bencana-di-sekolah
Disaster Kit atau Tas Siaga
Pada
akhirnya, faktor penentu tingkat keselamatan akibat bencana alam di sekolah
adalah hal kunci untuk diperhatikan mengingat bencana bisa datang kapan saja,
siswa yang secara langsung merespon ketika terjadi bencana alam, misalnya gempa
bumi yang terjadi di jam sekolah, kesiapsiagaan melalui pelatihan dan edukasi
menjadi hal penting dalam bagian preventif sebelum munculnya korban di kalangan
 paling rentan di sekolah, yaitu para
siswa.

Program-program semacam ini akan menjadi penentu
tingkat keselamatan akibat bencana alam bagi siswa. Karena kesiapsiagaan
melalui pelatihan dan edukasi menjadi hal penting dalam bagian preventif
sebelum terjadinya bencana. Semoga kedepannya lahir sekolah cerdas-sekolah
cerdas baru di negeri ini, yang mampu mengedukasi seluruh lapisan masyarakat
mengenai bencana, agar kedepannya Indonesia menjadi negara yang siaga bencana.

Wassalam. Semoga bermanfaat!
Salam,
Sam
#jurnalazhar
  • No Comments
  • February 16, 2019

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *