- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Malaria
merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit menular yang masih menjadi
persoalan terutama menyangkut kesehatan masyarakat Indonesia. Seperti kita
ketahui bahwasannya setiap tanggal 25 April diperingati sebagai Hari Malaria Sedunia
atau World Malaria Day. Tanggal tersebut ditetapkan oleh World Health Assembly (WHA) setelah diratifikasi terlebih dahulu di
kota Jenewa, Swiss pada 23 Mei 2007 yang dihadiri oleh 192 negara anggota WHO (World Health Organization).
Peringatan Hari
Malaria Sedunia (HMS) bukan tanpa arti tetapi memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesadaran dan komitmen penuh seluruh aspek komponen bangsa untuk
menyukseskan Indonesia Bebas Malaria di tahun 2030. Yang mana tahun lalu pada
tahun 2017 negara kita telah memperingati Hari Malaria yang Kesembilan. Setiap
tahunnya, Indonesia memiliki tema nasional untuk memperingati Hari Malaria
Sedunia. Bertepatan pada tahun ini pada gilirannya tema nasional untuk Hari
Malaria yang diangkat adalah “Bebas Malaria, Prestasi Bangsa”.
![]() |
Ibu Jane sedang mempresentasikan tentang Malaria |
Menyambung
kampanye tersebut di ruang Biro Humas Gedung Kemenkes RI, Kuningan, Jakpus siang
itu saya beserta rekan-rekan Blogger lain berkesempatan mengikuti kegiatan
bertajuk “Temu Blogger World Malaria Day”
dengan pemateri Dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc selaku Dit Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik untuk Subdit Malaria guna memperoleh
banyak pengetahuan baru tentang ilmu kesehatan khususnya mengenai seluk beluk
penyebab penyakit Malaria hingga pencegahannya secara lebih terperinci.
Apa sih Malaria itu?
Malaria adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan
berkembang biak dalam sel darah merah manusia yang ditularkan oleh nyamuk
malaria (Anopeles) betina. Malaria
dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun perempuan dan tanpa pandang
bulu pada semua golongan usia; bayi, anak-anak atau orang dewasa.
Beberapa Jenis Malaria
a. Malaria
Tropika
Disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparum dengan gejala demam yang
timbul terus menerus setiap hari. Jenia malaria ini bisa menjadi malaria berat
yang menyebabkan kematian.
b. Malaria
Tertiana
Disebabkan oleh Plasmodium vivax dengan gejala demam yang timbul
(berulang) setiap 3 hari.
c. Malaria
ovale
Yang disebabkan oleh parasit Plasmodium
ovale
d.
Malaria
Kuartana
Disebabkan oleh Plasmodium malariae dengan gejala demam yang timbul
(berulang) setiap 4 hari.
e. Malaria
Knowlesi
Disebabkan oleh Plasmodium knowlesi.
Penyebab Malaria dan Gejalanya
Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria (Anopeles sp.) betina yang mengandung parasit malaria kepada orang yang sehat. Waktu nyamuk menggigit pada umumnya mulai dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi terutama saat gelap ketika malam hari. Biasanya ditandai dengan demam, menggigil sambil mengeluarkan keringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.![]() |
Habitat Nyamuk Anopeles (dok. Ditjen P3TVZ) |
Bahaya malaria
1. Anemia:
terjadinya kekurangan darah pada penderita malaria karena sel-sel darah merah banyak yang hancur dirusak oleh Plasmodium. Anemia kronis pada wanita atau ibu
yang sedang hamil dapat menyebabkan kematian pada janin atau bayi yang sedang
dikandung dapat terjadi berat badan saat lahir rendah.
2.
Pada
anak dapat mempengaruhi kecerdasan otaknya.
3. Manifestasi
Malaria berat dapat berupa demam tinggi, penurunan kesadaran bahkan berakibat
koma. Pendarahan spontan, kegagalan multi-organ sampai menyebabkan kematian.
Status Malaria di Indonesia dan Dunia
![]() |
Dokumentasi Pribadi |
Di Indonesia
sendiri terdapat 417.819 kasus positif malaria pada tahun 2012 dan menurun
hampir setengahnya pada tahun 2017 menjadi 261.271 kasus. Indonesia
mengalami kemajuan dalam pemberantasan malaria, terlihat bahwa pada tahun 2017
sebanyak 188,3 (72%) tinggal di daerah bebas penularan malaria, sedangkan
sisanya sebanyak 63 juta orang masih tinggal di daerah risiko tinggi dan
sedang. Berikut adalah jumlah kabupaten/ kota dan penduduk yang tinggal di
daerah endemis dan bebas penularan.
Pada tahun 2017
Angka API (Annual Parasite Incident) Malaria di Indonesia sebesar 0.99% per
1000 penduduk, angka ini menurun dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu sebesar
1.85 per 1000 penduduk. API malaria di Indonesia tahun 2009 – 2017 seperti pada
gambar:
Bagaimana cara yang paling aman untuk pencegahan dari malaria:
![]() |
ABC dalam Pencegahan Malaria (dok. @bebasmalaria) |
Sebenarnya mudah
sekali dihapalkan, asal mengingat teori ABC:
1. Awas dan perhatikan: Faktor risiko, cara penularan, cara pencegahan, masa inkubasi, gejala dantanda.
2. Biasakan untuk hindari gigitan nyamuk selama di daerah endemis dengan menggunakan kelambu saat tidur, tidak keluar malam, jika terpaksa keluar maka gunakan baju panjang dan terang, pakai lotion anti nyamuk (repellent).
3. Cek darah segera ke tenaga kesehatan jika ada gejala demam selama di sana sampai 1 bulan setelah kembali dari daerah endemis dan sampaikan riwayat perjalanan anda.
1. Awas dan perhatikan: Faktor risiko, cara penularan, cara pencegahan, masa inkubasi, gejala dantanda.
2. Biasakan untuk hindari gigitan nyamuk selama di daerah endemis dengan menggunakan kelambu saat tidur, tidak keluar malam, jika terpaksa keluar maka gunakan baju panjang dan terang, pakai lotion anti nyamuk (repellent).
3. Cek darah segera ke tenaga kesehatan jika ada gejala demam selama di sana sampai 1 bulan setelah kembali dari daerah endemis dan sampaikan riwayat perjalanan anda.
Apa itu Eliminasi Malaria?
Eliminasi
malaria adalah suatu upaya untuk menghentikan penularan malaria setempat dalam
satu wilayah geografis tertentu, dan bukan berarti tidak ada vektor malaria di
wilayah tersebut, sehingga tetap dibutuhkan kegiatan kewaspadaan untuk mencegah
penularan kembali.
Tujuan program
adalah eliminasi malaria pada tahun 2030, dengan milestone (rekam jejak) dari 2015-2030. Target 232 kabupaten di
tahun 2015, 247 kabupaten tahun 2016, 266 kabupaten di 2017, 285 kabupaten di
2018 hingga tahun 2025 berhasil mengeliminasi seluruh kabupaten sehingga pada
tahun 2027 target eliminasi di seluruh provinsi dapat tercapai, bukan hal yang
mustahil jika 2030 eliminasi nasional.
a. Kebijakan
Program
Promosi menggunakan pendekatan lintas
sektor dan upaya kesehatan berbasis masyarakat. Upaya pencegahan melalui
pengendalian vektor terpadu menggunakan metode yang terbukti efektif.
Diagnosis malaria harus dikonfirmasi
secara mikroskopis atau dengan Uji diagnosis cepat (Rapid Diagnostic Test/ RDT). Pengobatan menggunakan terapi
kombinasi berbasis artemisinin (Artemisinin
based Combination Therapy/ ACT).
b. Strategi
Pengendalian Malaria
Berdasarkan endemisitas malaria, strategi
pengendalian malaria terbagi menjadi 4 tahap:
1. Akselerasi, pengendalian
dengan cakupan seluruh wilayah (Universal
Coverage) dengan endemisitas tinggi terutama daerah Indonesia Timur seperti
Papua, Papua Barat, Maluku dan NTT.
2. Intensifikasi: pengendalian
di daerah FOKUS (endemisitas sedang).
3. Eliminasi, upaya
eliminasi pada daerah bebas malaria (yang sudah menerima sertifikat eliminasi).
4. Pemeliharaan, upaya
pengendalian pada daerah bebas malaria (yang sudah menerima sertifikat
eliminasi).
Strategi
tersebut telah dilaksanakan antara lain melalui peningkatan perlindungan
penduduk berisiko dan pencegahan penularan malaria khususnya melalui; Pekan
kelambu massal di daerah endemis malaria tinggi dan PKMF (Pekan Kelambu Massal
Fokus) di daerah fokus penularan malaria, serta Program Terpadu Malaria,
Kesehatan ibu hamil dan imunisasi lengkap pada bayi dan balita, ANC (skrining
Malaria pada ibu hamil di daerah endemis tinggi).
![]() |
Contoh Penggunaan Kelambu pada Tiap Rumah (dok. @bebasmalaria) |
Bagaimana mengobati penderita malaria?
Pada daerah endemis malaria, setiap orang demam harus dicurigai malaria dan dilakukan pemeriksaan darah baik menggunakan mikroskop atau RDT untuk memastikan. Pada daerah yang sudah bebas malaria, setiap orang yang datang dengan keluhan demam perlu ditanyakan apakah dalam 1 bulan terakhir ada riwayat berkunjung ke daerah endemis malaria. Jika iya, maka dilakukan pemeriksaan darah malaria.Setiap orang yang hasil pemeriksaan darahnya positif malaria diberikan pengobatan Obat Anti Malaria (OAM) gratis yaitu Artemisinin-based Combination Therapy (ACT) yang saat ini digunakan adalah kombinasi Dihydroartemisinin dan Piperakuin ditambah dengan pengobatan radikal Primakuin sesuai dengan pedoman tatalaksana malaria.
Tantangan dalam Eliminasi Malaria di Indonesia?
a. Koordinasi multi sektoral termasuk swasta belum optimal dalam upaya pengendalian yang lebih komprehensif dan terpadu.b. Diversitas antara daerah satu dengan lainnya cukup lebar.
c. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di lapangan
d. Meningkatkan potensi faktor risiko (lingkungan, iklim), tingginya mobilisasi penduduk, resistensi OAM, insektisida.
e. Keterbatasan akses pelayanan kesehatan, daerah remote, terpencil.
f. Awareness masyarakat (kesadaran dan kepedulian)
![]() |
Pencegahan Penularan Malaria (dokpri) |
Apa itu Posmaldes?
Sebuah wadah
pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian malaria yang dibentuk dari, oleh dan
untuk masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan. Tujuannya untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian malaria dengan meningkatkan jangkauan penemuan dan
pengobatan kasus melalui peran serta aktif masyarakat. Saat ini hingga
tahun 2017 di Indonesia terdapat 2440 buah Posmaldes, dengan jumlah kader
sebanyak 3769 orang.
Apa itu Malaria Center?
Sebagai lembaga
koordinatif dalam penanggulangan penyakit malaria dengan penanggungjawab adalah
Kepala Daerah Gubernur pada level propinsi dan Bupati atau Walikota pada level
Kabupaten atau Kota. Saat ini Malaria Center sudah terbentuk di 20 Malaria Center
khususnya diletakkan pada lokasi atau daerah rawan Malaria, yaitu:
Letak malaria
center beserta Provinsi/ kabupaten/ kotanya
Yuk sama-sama
kita perangi penyakit Malaria hingga ke akar-akarnya.
Dengan Germas kita dukung Eliminasi Malaria menuju Bebas Malaria 2030 demi terwujudnya bangsa yang berprestasi.
Akhir kata Salam Germas!
-Sam
Dengan Germas kita dukung Eliminasi Malaria menuju Bebas Malaria 2030 demi terwujudnya bangsa yang berprestasi.
Akhir kata Salam Germas!
-Sam
Komentar
Posting Komentar