Belajar bareng Bimas Islam tentang Pentingnya Literasi Informasi bagi Generasi Milenial

Pelatihan-Literasi-Informasi-Generasi-Milenial
Dokumentasi Pribadi
Pada era teknologi informasi seperti saat ini, media daring atau online memiliki peran strategis dalam kapasitasnya sebagai referensi bagi masyarakat dalam memperoleh berita. Nah berkorelasi dengan pemberitaan yang beredar misalnya bertemakan tentang agama, terdapat kecenderungan masyarakat menerima berita tersebut mentah begitu saja tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu. Sejumlah berita yang bertendensi agama seringkali digoreng (baca: dipelintir sedemikian rupa) dan menyebar secara radikal di media sosial dan telah menjadi konsumsi masyarakat secara luas. Padahal permasalahan tersebut masuk dalam ranah privasi orang per orang. Sudah barang tentu isu yang sensitif jika diangkat terus ke permukaan akan terjadi gesekan yang menimbulkan perpecahan.

Dalam hal ini, media-media Islam pun tidak tinggal diam dan merasa perlu terlibat aktif demi menciptakan kerukunan dan harmonisasi intra dan antar umat beragama. Sesuai dengan asas Islam, konsep tabayun atau istilah kerennya cek 'n ricek maka diperlukan konfirmasi sebelum menyebarluaskan informasi. Secara perlahan media-media Islam telah menjadi bagian dalam penguatan Islam 'wasathiyah' atau menjadi penengah dan moderasi kehidupan beragama di tengah masyarakat.

Foto Diskusi Interaktif Peserta dengan Narasumber (dokpri)
Oleh karena itu, sebagai mitra strategis Bimas Islam di bidang kehumasan, Ditjen Bimas Islam Kemenag RI dalam hal ini merasa terpanggil dan turut ambil bagian dalam peningkatan kualitas narasi dan literasi media-media Islam. Salah satunya yaitu Ditjen Bimas Islam berperan serta dan berkomitmen menjalin kemitraan strategis, sekaligus meningkatkan kualitas pemberitaan di media-media daring dalam sebuah pelatihan.

Kegiatan sejenis ini bukan baru sekali ini saja dimana pada tahun-tahun sebelumnya telah mengadakan pelatihan berupa pembuatan video pendek, pelatihan pembuatan infografis, pelatihan pembuatan hard news, feature, penyusunan standar literasi dan lainnya. Maka tahun ini atas inisiasi Ditjen Bimas Islam kembali menyelenggarakan camp bertajuk Pelatihan Literasi Informasi bagi Generasi Milenial.

Pelatihan-Literasi-Informasi-Generasi-Milenial
Foto bersama para peserta Pelatihan Literasi Informasi bagi Generasi Milenial

Agenda ini diikuti oleh 80 orang peserta yang terdiri 20 peserta dari Ditjen Bimas Islam tingkat pusat, dan 60 peserta sisanya merupakan generasi milenial yang terdiri dari organisasi pemuda, mahasiswa/i, komunitas generasi muda muslim, influencer media sosial, praktisi jurnalistik, dan pejabat atau staf di lingkungan Ditjen Bimas Islam. Tidak ketinggalan mengundang beberapa rekan Bloger dari komunitas BloggerCrony Community.

Pelatihan-Literasi-Informasi-Generasi-Milenial
Foto bersama Blogger Crony Community
Pelatihan tersebut dilaksanakan di Aston Kartika Grogol Hotel di bilangan Grogol, Jakbar selama 3 hari mulai dari 24 Juni 2019 hingga 26 Juni 2019. Kegiatan ini diselenggarakan dengan pemaparan dari narasumber dan diskusi Interaktif. Beberapa narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut diantaranya meliputi Dirjen Bimas Islam; Sekretaris Ditjen Bimas Islam; Staf Ahli Kemenag; Kepala Bagian Data, SI dan Humas; Kementeiran Komunikasi dan Informatika; Dewan Pers; Direktorat Cyber Crime.

Semula di dalam rundown kegiatan tidak menjadwalkan pemateri dari Menag namun melihat antusiasme dan viralnya acara tersebut di media sosial yang notabene didominasi oleh kalangan milenial hingga membuat Menteri Agama RI Bapak Lukman Hakim Saifuddin turut pula menyempatkan hadir di sela-sela kesibukan beliau pada hari tersebut.

Pelatihan-Literasi-Informasi-Generasi-Milenial
Diskusi bersama Menag RI dan Ditjen Bimas Islam di hadapan para peserta

Kenapa sih kita mudah sekali percaya hoax?

Julid, nyinyir, bully, saling hasut, sifat membenci secara berlebihan, abused power, hatred dan istilah label buruk lainnya tak ayal sudah menjadi pemandangan yang menghiasi status dan komentar linimasa akun media sosial milik kita sehari-hari.

Parahnya lagi kita sedang memasuki era post truth. Sebuah kondisi dimana fakta tidak terlalu berpengaruh dalam membentuk opini publik dibandingkan dengan emosi dan keyakinan personal. Kondisi inilah yang menyebabkan timbulnya atau kemunculan ancaman HOAX atau berita bohong.

Pelatihan-Literasi-Informasi-Generasi-Milenial
contoh berita Hoax Berbasis Tendensi Agama (dok kumparan.com)
Kenapa Isu Hoax atau Berita Bohong merasa perlu diangkat oleh Bimas Islam?

Pertama, Indonesia memiliki jumlah penduduk mayoritas pemeluk agama Islam.

Kedua, Tugas atau Fungsi Bimas Islam sendiri yang meliputi hampir seluruh aspek keagamaan bagi kemaslahatan umat.

Ketiga, adanya inovasi dari Ditjen Bimas Islam yang menyesuaikan perkembangan zaman.

Terakhir yang keempat adalah faktor tahun politik yang mempengaruhi stabilitas kontrol sosial kemasyarakatan.

Karena pada dasarnya visi dan misi dari Bimas Islam itu sendiri adalah terwujudnya masyarakat Islam Indonesia yang taat beragama dan sejahtera lahir batin. Serta meningkatkan kualitas bimbingan, layanan keagamaan dan pemberdayaan potensi ekonomi umat Islam di Indonesia.

Pelatihan-Literasi-Informasi-Generasi-Milenial
Bapak Tarmizi Tohor selaku Ditjen Bimas Islam RI
Dalam paparan Ditjen Bimas Islam Bapak Tarmizi Tohor sempat menyebut dan menuturkan isu-isu aktual di bidang Bimas Islam yang sedang hangat dan penting untuk dibahas. Beberapa hal meliputi pernikahan dini, perceraian di usia muda, pendataan mesjid di tanah air, kartu nikah, para mubaligh digital dan lain sebagainya. Termasuk mengenai pemahaman literasi bagi generasi muda. 

Apabila hal ini tidak dibekali sejak dini yang ditakutkan nantinya akan menjadi generasi intoleran dan paham sempit. Besar harapan dengan kegiatan semacam ini akan menjadi modal bagi kalangan milenial dalam hidup rukun dan berdampingan serta bekal dalam menyaring informasi yang mereka peroleh agar lebih cerdas menghadapi perkembagan zaman termasuk bijak terhadap penggunaan teknologi. 

Semoga ke depannya pihak Bimas Islam juga dapat terus berinovasi mengadakan kegiatan berbasis literasi digital dan terus istiqomah berpihak pada masyarakat. Agenda seperti ini tidak hanya berhenti pada persoalan ini saja tapi isu-isu lain yang menyangkut kemaslahatan umat agar lebih efektif dan tepat guna antar lintas generasi mulai dari yang muda hingga tua yang menjadi pemangku kepentingan. 

Amin ya rabbal alamiin.
Pelatihan-Literasi-Informasi-Generasi-Milenial
Tangkal Hoax dengan Banyak Membaca
Yuk marilah kita #saringsebelumsharing dengan meningkatkan kemampuan #literasibimasislam demi #JagaKebersamaanUmat.

Komentar

  1. Waah seru banget acaranya. Kadang suka enggak habis pikir deh dengan orang-orang yang suka nyebarin hoax. Mereka gak takut dosa apa ya 😅 mudah2an semakin banyak masyarakat Indonesia yang selektif dalam memilih dan menyebarkan informasi ya.

    BalasHapus

Posting Komentar